Injeksi Intramuskular Dimana

Injeksi Intramuskular

Sementara itu, Medical News Today menuliskan bahwa injeksi intramuskular dilakukan dengan menyuntikkan obat melalui otot. Salah satunya ketika dokter menyuntikkan vaksin ke dalam tubuhmu. Orang-orang dengan kondisi tertentu seperti multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis juga perlu melakukan suntik ini secara mandiri.

Dokter bisa melakukan injeksi intramuskular jika tidak dapat menemukan pembuluh darah yang tepat, obat tertentu yang justru akan mengiritasi pembuluh darah, atau sistem pencernan yang membuat obat menjadi tidak efektif. Injeksi ini juga memiliki keunggulan lainnya, yaitu obat mudah terserap, karena otot memiliki pasokan darah yang banyak, pun jaringannya mampu menampung lebih banyak obat dibandingkan dengan jaringan lemak.

Baca juga: Penjelasan Tentang Proses Injeksi dan Manfaatnya

Ada empat lokasi yang biasanya dituju ketika hendak melakukan injeksi intramuskular, yaitu:

Supaya kamu bisa menentukan tempat terbaik untuk injeksi, kamu sebaiknya mencatat atau mengingat, bagian tubuh mana yang pernah mendapatkan injeksi. Jangan lupa catat pula tanggal, hari, jam, dan jenis obat yang kamu terima.

Penting untuk memilih lokasi injeksi yang berbeda untuk setiap tindakan untuk menghindari munculnya bekas luka dan perubahan warna kulit. Setidaknya, lokasi injeksi baru harus berjarak 1 inci dengan lokasi sebelumnya. Jadi, kalau kamu hendak melakukan injeksi di rumah sakit, beritahukan pada dokter lokasi terakhir injeksi yang kamu dapatkan. Jangan lupa, supaya lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu berobat ke rumah sakit terdekat!

Halodoc, Jakarta - Penyuntikan, atau sering disebut injeksi dalam istilah medis menjadi salah satu tindakan medis yang sangat sering dilakukan. Setidaknya, sekitar 90 persen dari tindakan ini dilakukan dengan tujuan terapeutik, sisanya kebanyakan bertujuan untuk tindakan pencegahan, seperti misalnya vaksin.

Penyuntikan harus dilakukan oleh tenaga profesional dan berhati-hati, karena banyak risiko yang bisa menyertai. Peralatan yang digunakan harus terjaga kebersihan dan steril, karena peralatan injeksi dapat menjadi media penyebaran maupun penularan penyakit karena virus.

Nah, dari injeksi yang pernah kamu dapatkan, mungkin kamu pernah mendengar istilah injeksi intravena dan injeksi intramuskular. Sebenarnya, apa perbedaan antara keduanya?

Ada beberapa jenis obat yang diberikan secara injeksi melalui intravena, salah satunya adalah infus. Dilansir dari Healthline, ini artinya, obat diberikan langsung ke dalam pembuluh darah menggunakan jarum atau tabung. Istilah intravena berarti menuju ke dalam pembuluh darah.

Baca juga: Kenali 4 Jenis Injeksi dan Cara Melakukannya

Penggunaan suntikan secara intravena sering digunakan karena dapat memberikan dosis obat yang besar dan cepat. Misalnya, dalam beberapa situasi, seseorang harus menerima obat dengan sangat cepat, seperti ketika mengalami serangan jantung, stroke, atau keracunan. Pemberian obat melalui suntikan intravena ini dinilai membantu mengirim obat langsung kepada pembuluh darah.

Sementara itu, ada pula kondisi yang memungkinkan pemberian obat secara perlahan tetapi terus-menerus. Pemberian secara injeksi intravena ini juga bisa jadi cara yang terkontrol untuk memberikan obat dari waktu ke waktu. Lalu, jenis obat tertentu yang dikonsumsi secara oral akan dipecah oleh enzim pada organ hati, sehingga kinerja obat pun menjadi kurang maksimal. Oleh karena itulah, pemberiannya bisa dilakukan melalui suntikan intravena.

Baca juga: Bagaimana Prosedur Injeksi Dilakukan?

Pemberian obat melalui metode ini dilakukan dengan memasukkan jarum pada vena di pergelangan tangan, siku, atau punggung tangan. Biasanya, penggunaannya tidak lama, seperti ketika kunjungan singkat di rumah sakit, memberikan obat penghilang rasa sakit selama operasi, atau antibiotik.

Injeksi Intramuskular

Sementara itu, Medical News Today menuliskan bahwa injeksi intramuskular dilakukan dengan menyuntikkan obat melalui otot. Salah satunya ketika dokter menyuntikkan vaksin ke dalam tubuhmu. Orang-orang dengan kondisi tertentu seperti multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis juga perlu melakukan suntik ini secara mandiri.

Dokter bisa melakukan injeksi intramuskular jika tidak dapat menemukan pembuluh darah yang tepat, obat tertentu yang justru akan mengiritasi pembuluh darah, atau sistem pencernan yang membuat obat menjadi tidak efektif. Injeksi ini juga memiliki keunggulan lainnya, yaitu obat mudah terserap, karena otot memiliki pasokan darah yang banyak, pun jaringannya mampu menampung lebih banyak obat dibandingkan dengan jaringan lemak.

Baca juga: Penjelasan Tentang Proses Injeksi dan Manfaatnya

Ada empat lokasi yang biasanya dituju ketika hendak melakukan injeksi intramuskular, yaitu:

Supaya kamu bisa menentukan tempat terbaik untuk injeksi, kamu sebaiknya mencatat atau mengingat, bagian tubuh mana yang pernah mendapatkan injeksi. Jangan lupa catat pula tanggal, hari, jam, dan jenis obat yang kamu terima.

Penting untuk memilih lokasi injeksi yang berbeda untuk setiap tindakan untuk menghindari munculnya bekas luka dan perubahan warna kulit. Setidaknya, lokasi injeksi baru harus berjarak 1 inci dengan lokasi sebelumnya. Jadi, kalau kamu hendak melakukan injeksi di rumah sakit, beritahukan pada dokter lokasi terakhir injeksi yang kamu dapatkan. Jangan lupa, supaya lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu berobat ke rumah sakit terdekat!

Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang injeksi intramuskuler (IM) yang merupakan pemberian obat secara langsung ke dalam otot. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, persiapan, lokasi penyuntikan yang direkomendasikan berdasarkan usia pasien, serta cara melakukan injeksi IM secara lengkap mulai dari persiapan peralatan hingga tahap akhir.

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

injeksi (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·

Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama

sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

Injeksi Intramuskular

28 April 2021 08:52 WIB

Injeksi intramuskular adalah injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot, dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh darah.

Injeksi Intramuskular (Im)

apabila klien tidak puas dengan hasil injeksi yang diberikan petugas, klien dapat menyampaikan melalui kotak saran

%PDF-1.3 1 0 obj << /Type /Catalog /Outlines 2 0 R /Pages 3 0 R >> endobj 2 0 obj << /Type /Outlines /Count 0 >> endobj 3 0 obj << /Type /Pages /Kids [6 0 R 23 0 R ] /Count 2 /Resources << /ProcSet 4 0 R /Font << /F1 8 0 R /F2 15 0 R /F3 16 0 R >> >> /MediaBox [0.000 0.000 595.280 841.890] >> endobj 4 0 obj [/PDF /Text ] endobj 5 0 obj << /Producer (þÿ d o m p d f 0 . 8 . 3 + C P D F) /CreationDate (D:20241215161707+00'00') /ModDate (D:20241215161707+00'00') /Title (þÿ M e m a h a m i t a t a l a k s a n a i n j e k s i i n t r a m u s k u l a r) >> endobj 6 0 obj << /Type /Page /MediaBox [0.000 0.000 595.280 841.890] /Parent 3 0 R /Annots [ 17 0 R 19 0 R 21 0 R ] /Contents 7 0 R >> endobj 7 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 1901 >> stream xœ¥XÁnÛ8ÕÙ_Áã.ÐeHJ¢¤‹îm�"Û¸ØCу+±b[ÎZºùû}’’œÐ‰ŠÂ°(ÓäðÍÌãÌ�Ác¡Øð”‚îï–L%–˜¨4z „[s ‘æ)œ¢Ó3}ZIŽÅ%ÓJó¢H,ɤà©ÉˆO� jLÈdš°‹ªh•Ñ&êñ-£&bh÷èïñ^S_‹–E+Œl¢»a̽¦çïFF�æÿ) �X$<ÖY€ #ÆQÈSˆ›è«—ÑÀ٠1è6„Û£|¤öo%æÙ¾•k­œ ízºARIöèh¤×{ãzȘ7‹´išò<×AÒ¾@ Ï„‘NÎ~¦:ãI¦ü¼ªÛ®Ú½aÕ¦lêvW±UÙ°Ëþ­Výae=Œ—RX4MæP6�5Oµ˜OY3AåAŽÿ:eœiÚn GGôY‘ÔçÔÙÔ©�WP=•1/|�Cu3aå4Õ-ÑË_ úɹÁ¯5¾f¤éoè�E×xÂj]’B"]è´8¨‹™ â ›o€ö†¼â­î½R‘çV¤§ß˜;§¯¿¦þ|z/‡lžèœë,-›„qbB"‚N ‡—iPø•ðQú òŒ�×ô!4¤’…HƒÑ0 ë— Å¡ êg0þzÄ{b@ç|±rìð»âx»#.™ù�Ûg�Û;vçíWÄ©žÚ½�Ì4k÷a¦!”$*¸ÝuXCL�IÐå»Á®V;æ=ÙÝF…!„pØ"Èø,ŒRu2Q=�SÆç-íß[â…Eô0Ø­›0Š‘ŸšÑÖ¼q–S*,ŸñÆYÆóâæßáÓ=æüèÑÞ“Gë ƞΕ úzb‚Enß�ä¾wŽ cÔîÉ]H3d›4Q! EX3LP:è:ƒã˜óyO,?Þ‡-q·'û‘pÿ&ß?‰ SSO±ÉcúgQ|¤Ÿ‚ 7V¼�'Š8ÖSttöSž•´wkÂÝùlÞþõ»wýlÿ¶Ïv°ÓpTLcòDŽ7S„<±wNG©þ¸¢ËygërÛ4ëÙ<ØQ$÷»ËkêsŸae9ìCù**b뀆ЎëS5L8·›)q¸Š1\;ž=�³ãžc�ÍážÇO£�C¨S¤ßàž‘'2¶Òæœt[ç2—·i50¢›âÔY¥c™µ¨©ÍÖønCˆÑ&"˜¨ä‰Üm¦HÜ­«%|Us˜»&kׄÉ×RµËÑ×4ÃŽ;‰K÷¾vÑlåd…b�•w,­ÅÓDü¼3#öѳŽ²@5‰¼ø“G_™¥º—3㡯�#Ä?å¦ëÙeÕ�ï±…3_xÄl¼ü¸+ï*Öì;v»ï›ÛX÷øP±¾Ù4ûÓ[’ðÝ£”- F ² ]«}½\¾g—}»©Ú]Ùb»4÷}s7M^F†³§Êƒ'‚OÈBñâ‹;ý²h‰ˆmz>#s$š7MÌ¿6“™ßï)k¨ŠghT… ŵĻ@RU˜c™¢Í”EÄ&jÑP

Halodoc, Jakarta - Penyuntikan, atau sering disebut injeksi dalam istilah medis menjadi salah satu tindakan medis yang sangat sering dilakukan. Setidaknya, sekitar 90 persen dari tindakan ini dilakukan dengan tujuan terapeutik, sisanya kebanyakan bertujuan untuk tindakan pencegahan, seperti misalnya vaksin.

Penyuntikan harus dilakukan oleh tenaga profesional dan berhati-hati, karena banyak risiko yang bisa menyertai. Peralatan yang digunakan harus terjaga kebersihan dan steril, karena peralatan injeksi dapat menjadi media penyebaran maupun penularan penyakit karena virus.

Nah, dari injeksi yang pernah kamu dapatkan, mungkin kamu pernah mendengar istilah injeksi intravena dan injeksi intramuskular. Sebenarnya, apa perbedaan antara keduanya?

Ada beberapa jenis obat yang diberikan secara injeksi melalui intravena, salah satunya adalah infus. Dilansir dari Healthline, ini artinya, obat diberikan langsung ke dalam pembuluh darah menggunakan jarum atau tabung. Istilah intravena berarti menuju ke dalam pembuluh darah.

Baca juga: Kenali 4 Jenis Injeksi dan Cara Melakukannya

Penggunaan suntikan secara intravena sering digunakan karena dapat memberikan dosis obat yang besar dan cepat. Misalnya, dalam beberapa situasi, seseorang harus menerima obat dengan sangat cepat, seperti ketika mengalami serangan jantung, stroke, atau keracunan. Pemberian obat melalui suntikan intravena ini dinilai membantu mengirim obat langsung kepada pembuluh darah.

Sementara itu, ada pula kondisi yang memungkinkan pemberian obat secara perlahan tetapi terus-menerus. Pemberian secara injeksi intravena ini juga bisa jadi cara yang terkontrol untuk memberikan obat dari waktu ke waktu. Lalu, jenis obat tertentu yang dikonsumsi secara oral akan dipecah oleh enzim pada organ hati, sehingga kinerja obat pun menjadi kurang maksimal. Oleh karena itulah, pemberiannya bisa dilakukan melalui suntikan intravena.

Baca juga: Bagaimana Prosedur Injeksi Dilakukan?

Pemberian obat melalui metode ini dilakukan dengan memasukkan jarum pada vena di pergelangan tangan, siku, atau punggung tangan. Biasanya, penggunaannya tidak lama, seperti ketika kunjungan singkat di rumah sakit, memberikan obat penghilang rasa sakit selama operasi, atau antibiotik.